Ketua DKI, Mailiswin mengatakan kegiatan tersebut merupakan agenda rutin DKI dan Dispora setiap tahunnya yang bertujuan untuk ajang pengembangan dan juga pertunjukan kreatifitas sanggar teater di Kabupaten Indragiri Hulu dan juga sebagai wujud pelestarian budaya melayu Indragiri.
Menurutnya kegiatan ini juga dimaksudkan untuk pelestarian adat istiadat asli Indragiri Hulu karena juga akan ditampilkan sanggar teater "Teraju Gawai", diambil dari adat kebiasaan adat masyarakat Talang Mamak dan biasa disebut "Begawai".
Ketua Harian DKI ini juga menambahkan bahwa kata Teraju Gawai Teater Indragiri diambil dari bahasa melayu Indragiri. Teraju memiliki makna menimbang-nimbang sedangkan Gawai memiliki arti hajatan yang melibatkan orang ramai. Kata Gawai diambil dari bahasa masyarakat Suku Talang Mamak. "Jadi Teraju Gawai Teater Indragiri memiliki makna hajatan untuk memilih teater terbaik di Indragiri," terangnya.
Dikatakannya, untuk peserta dalam pagelaran seni maupun festival ini merupakan grup teater. Untuk naskas di pentaskan bebas. Apakah menggunakan naskas karya penulis lokal, daerah, nasional maupun internasional.
"Pementasan harus menggunakan bahasa Indonesia atau melayu dan panitia hanya menyediakan fasilitas panggung dan sound saja. Untuk pendaftaran dapat dilakukan di gedung Kesenian atau sekretariat DKI di Rengat," ungkapnya.
Lebih jauh Mailiswin menyampaikan, masing-masing sanggar teater yang ada di Inhu ini akan kita beri kesempatan untuk menampilkan karya mereka dengan waktu maksimal satu jam. Dengan waktu yang cukup panjang ini mudah-mudahan bisa memberikan kesempatan kepada tiap sanggar untuk tampil lebih maksimal.
Ditambahkannya, Teraju Gawai Teater Indragiri ini merupakan ajang seleksi sekaligus mencari bakat pemain teater yang akan mewakili Kabupaten Inhu dalam berbagai festival teater di tingkat Provinsi Riau maupun nasional.
Mailiswin juga berharap para seniman dapat memanfaatkan ajang Teraju Gawai Teater Indragiri II ini untuk meraih prestasi, meraih ilmu dan pengalaman serta terus berkarya. (adv)
