Pagi tadi usai senam sehat di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Rengat, saya pergi ke sebuah desa di Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu. Desa yang saya tuju tersebut namanya Rantau Mapesai.
Kunjungan saya ke desa itu tidak sendirian, melainkan ditemani oleh teman saya yang enggan disebutkan namanya.
Singkat cerita, tujuan saya datang ke Desa Rantau Mapesai untuk melihat secara langsung Danau Pasir Sembilan yang sangat melegenda di zaman dahulu.
Sesampainya di desa tua itu, saya bertemu dengan dua orang pemuda yang hendak pergi memancing, sontak dengan gaya santai, sayapun menghampirinya seraya bertanya "Apa kabar bang mau mancing ya? Oh ya bang, izin tanya, dimana letak Danau Pasir Sembilan?
Kemudian, salah satu dari dua orang Pemuda tersebut menjawab,
"Oh, danau itu sudah tak ada lagi, tapi kalau mau tau lokasinya itu didekat kebun sawit depan sana," ujarnya sambil menunjuk kearah lokasi yang dimaksud.
Dengan nada lembut dan santun, saya pun mengucapkan terimakasih dan permisi menuju lokasi yang ditunjukkannya.
Sesampainya dilokasi, saya melihat hamparan semak dan sebagian sudah ditanami pohon kelapa sawit oleh warga. Sungguh sudah tidak nampak lagi kalau itu dulunya adalah sebuah danau.
Melihat kondisi itu, berarti kini Danau Pasir Sembilan hanya tinggal kenangan dan tentunya banyak misteri dan cerita yang patut digali lebih dalam dari danau yang katanya masih ada kaitannya dengan Kesultanan Indragiri terdahulu.
Merasa ingin tahu lebih dalam, sayapun langsung mencari tokoh masyarakat atau sesepuh desa yang diprediksi mengetahui banyak tentang cerita Danau Pasir Sembilan ini.
Kemudian, ketika..........
Bersambung....
#mracenter