lokasi terjadi longsor
Terdapat, 28 orang dari 8 Kepala Keluarga yang menjadi korban bencana tanah longsor. Tidak ada korban jiwa yang meninggal dunia dalam kejadian tersebut, namun kerugian materiil yang diderita para korban ditaksir mencapai Rp 200 Juta.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Inhil, Yuspik, pihaknya telah berada di lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi dan membantu para korban.
"Laporan masuk ke kita sekitar pukul 8.40 pagi tadi. Jam 9.00, segera kita kerahkan personel sebanyak 12 orang dengan 1 armada laut menuju ke lokasi," tukas Yuspik kepada awak media melalui sambungan seluler.
Hasil identifikasi sementara pihak BPBD Inhil, diungkapkan Yuspik, terjadinya bencana tanah longsor disebabkan oleh arus sungai yang begitu deras mengikis permukaan tanah, sehingga tanah yang terkikis tidak mampu lagi untuk menahan beban berat bangunan rumah diatasnya.
"Saya mengimbau kepada warga, khususnya warga Tanah Merah agar berhati - hati keluar rumah karena saat ini, hujan membuat arus sungai semakin deras dan gesekan terhadap permukaan tanah semakin kuat," jelas Yuspik.
Bupati Kabupaten Inhil, HM Wardan yang sesaat setelah kejadian menerima laporan, langsung menginstruksikan pihak instansi terkait untuk mempersiapkan bantuan logistik terhadap para korban.
Dia mengaku prihatin atas bencana tanah longsor yang senantiasa terjadi dan menimpa warga Kuala Enok, Kecamatan Tanah Merah.
"BPBD dan Dinas Sosial telah kita arahkan untuk mempersiapkan bantuan bagi para korban. Selain itu, juga diinstruksikan bantuan tenaga untuk membantu para korban disana melakukan evakuasi," tukas Bupati.
Bupati berharap kepada para korban untuk bersabar menghadapi musibah dan menganggap bencana tanah longsor sebagai sebuah cobaan.
"Insya Allah kalau tidak ada halangan Saya akan mengunjungi para warga korban bencana. Saya harap kepada para korban dapat selalu diberi kesabaran dalam menghadapi ujian oleh Allah SWT," tutup Bupati. (sya)