INHIL - Sungai Selenses dikabarkan tercemar oleh limbah karena air disungi yang biasanya digunakan untuk keperluan sehari-hari itu berubah warga. Selain berubah warna ikan disana juga terlihat mengapung dan mati.
Kabar tersebut menyeruak je banyan kalangan pertama kali di posting oleh akun Facebook atas nama Deni Arta menyebutkan melalui postingannya di air di Kecamatan Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau berubah warna dan lebih banyak menggunakan bangkai ikan mengapung di sungai, Senin (27 / 01/2020).
Menurut informasi yang dikeluarkan, air sungai yang berwarna kuning kemudian bisa berubah lagi tergantung pada air yang dibuang tersebut ke sungai tersebut.
Akun Facebook Deni Arta yang dimaksud adalah Kepala PDAM Unit Selensen. Itu menyebabkan air sungai yang dulunya jernih menjadi tercemar ini berkemungkinan besar disebabkan oleh aktivitas dari pabrik limbah atau sisa dari pembuangan air galian.
Dalam unggahannya ia menjelaskan tentang dugaan tersebut dapat membuat masyarakat jatuh sakit, terlebih banyak anak-anak yang mandi dekat aliran sungai tersebut.
"Tak hanya ini, kemarin air ini coklat, dan kadang-kadang jadi oren. Sekarang warna abu-abu. Khawatir anak-anak yang mandi sungai ini bisa terkena penyakit," paparnya dalam postingan tersebut.
Mengenai hal tersebut, redaksi meminta konfirmasi kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Tantowi Jauhari, Selasa (28/01/2020).
Saat dimintai keterangan, Ia akan mengajukan pertanyaan itu sedang keluar dari daerah dan sudah tahu akan hal tersebut.
"Waalaikumsalam, Maaf saya lagi di luar tembilahan, saya udah dapat info tentang hal ini, dari rekan wartawan juga," katanya melalui pesan singkat Whatsapp.
Ia juga mengutip bahwa pihak DLHK sudah turun tangan untuk mencari informasi dan menyelesaikan kasus tersebut.
"sudah saya minta staf untuk cek dan turun lapangan, juga setuju dg fihak kecamatan," tutupnya. (Juni/Smg)