Indragiripos.com - Tragedi sungai Sempor terjadi pada Jumat sore, 21 Februari lalu. Sebanyak 249 siswa SMPN 1 Turi yang tengah mengikuti kegiatan Pramuka susur sungai terbawa arus. Air sungai itu meluap akibat hujan yang turun di hulu.
Dari hasil pencarian ditemukan sudah 7 orang dalam keadaan meninggal dunia akibat tenggelam terbawa arus sungai Sempor. Sedangkan 3 lagi masih hilang dalam pencarian.
Tragedi memilukan ini, mendapat perhatian banyak pihak karena korban yang ditimbulkan terus bertambah. Diperkirakan korban yang masih hilang itu juga diduga kuat juga meninggal dunia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat jumlah korban susur sungai yang tewas di Sungai Sempor, Sleman bertambah menjadi tujuh orang.
"Untuk korban meninggal ketujuh ditemukan jam 00.00 WIB lewat," kata Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY Wahyu Pristiawan di Yogyakarta, Sabtu, 22 Februari 2020 seperti dilansir dari tempo.co.
Dengan ditemukannya satu korban itu, kata Wahyu, maka jumlah siswa SMPN 1 Turi yang masih dalam pencarian berjumlah tiga orang. Sebelumnya diketahui ada empat orang yang masih dalam pencarian.
BPBD DIY mencatat identitas tujuh korban meninggal adalah Sovie Aulia dari Sumberejo, Arisma dari Ngentak Tepan Bangunkerto Turi, Nur Azizah dari Kembangarum Donokerto Turi, Latifa dari Kembang Arum Donokerto Turi,Khoirunisa dari Karanggawang Girikerto, Turi, serta Evita Putri dari Soprayan Girikerto Turi, dan Faneza Dida dari Girikerto Turi.
Sedangkan tiga siswa yang masih belum ditemukan atas nama Yasinta Bunga, Zahra Imelda, dan Nadine Fadilah.
Menurut Wahyu, pencarian terhadap tiga korban dilanjutkan kembali pada Sabtu pagi pukul 07.00 WIB.