Kopi adalah minuman populer yang dikonsumsi di semua negara. Rasa kopi di tiap wilayah bisa berbeda, tergantung kondisi tempat biji kopi tersebut dipanen. Hal lain yang mempengaruhi rasa kopi adalah kadar kafein. Jika kadar kafeinnya tinggi, kopi bisa sangat pahit.
Dari berbagai jenis kopi di dunia, ada kopi unik yang asalnya dari Indonesia. Namanya kopi luwak yang proses pengolahannya menggunakan bantuan hewan luwak. Biji kopi akan difermentasi lewat pencernaan luwak.
Petani kopi luwak akan memanfaatkan biji kopi yang bercampur dengan feses luwak. Aroma dan rasa kopi jadi terasa lebih spesial. kopi luwak juga memiliki harga yang tinggi karena kualitasnyatidak diragukan lagi.
Mirip dengan kopi luwak, kali ini muncul kopi yang juga diproses melalui perantara hewan. Dilansir dari Food and Wine (29/1), kopi ini berasal dari kunyahan atau gigitan kelelawar. Diproduksi di Madagaskar, Afrika Timur dan memiliki harga yang tinggi.
Kopi kunyahan kelelawar ini memiliki sebutan lain yaitu Bourbon Pointu. Berupa mutasi dari varietas kopi Arabica yang diproses melalui kunyahan kelelawar lalu dipanggang sehingga menghasilkan kopi yang dapat diminum.
Kopi kunyahan kelelawar ini memiliki cita rasa serta aroma yang khas. Kabarnya cita rasa kopi ini akan bertahan di dalam mulut dalam kurun waktu yang cukup lama.
Diberitakan detik.com Untuk bisa menikmati kopi kunyahan kelelawar atau Borboun Pointu ini setidaknya harus mengeluarkan kocek $110 atau sebesar Rp. 1.505.515 per 500 gram kopi. Harga yang tinggi tersebut pun menyesuaikan dari kualitas kopi yang dihasilkan.
Menurut Ronald Van der Vaeken seorang pengusaha Hotel di Belgia mengatakan, "Ini (kopi kunyahan kelelawar) sangat istimewa. Kopi ini normal, setelah dua menit, Anda akan melupakan rasanya. Namun aroma kopi ini tetap bertahan di mulut Anda cukup lama," ia pun menambahkan, "Ini (kopi kunyahan kelelawar) tidak asam... sangat enak."
Namun siapa sangka kopi kelelawar sudah ada di Indonesia juga sejak beberapa tahun silam, dilansir dari Tribunsumsel, Kopi yang berasal dari Kota Pagaralam, Sumatera Selatan ini pertama kali ditemukan secara nggak sengaja oleh seorang petani.
Adalah Mardoyo, petani dari Dusun Talang Genteng, Kelurahan Gunung Dempo, Kecamatan Pagaralam Utara, Sumatera Selatan.
Mardoyo sering mendapati biji kopi yang masih terbungkus serat atau kulit ari berhamburan di bawah batang kopi.
Karena penasaran ia pun melakukan pengintaian di malam hari.
Ternyata biji kopi tersebut bekas kelelawar.
Berbeda dengan kopi luwak, kopi kelelawar tidak melalui proses pencernaan.
Pasalnya, kelelawar hanya memilih buah yang benar-benar masak lantas memakan kulitnya.
Mulai saat itu ia menghimpun para petani untuk mengumpulkan biji kopi ini dan menjualnya, guys.
Harga per Kg biji kopi Rp 25 ribu untuk yang sudah kering, Rp 20.000 untuk yang masih berkulit, dan bubuk seharga Rp 150 ribu per kilogram.
Jika diseduh, aromanya terasa berbeda.
Nah saat diminum, perpaduan rasa pahit dan sedikit asam menimbulkan sensasi tersendiri.
Kopi kelelawar dipercaya warga setempat mengandung khasiat, mengobati penyakit asma atau sesak napas, lho, guys.
Namun, hingga saat ini belum ada penelitian lebih lanjut mengenai khasiat yang dimaksudkan.