INHIL - Mencuci tangan setelah penggunaan hand sanitizer dalam 4-5 kali berturut-turut dengan air mengalir dan sabun untuk menghindari penularan virus. Hal tersebut sesuai dengan instruksi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Informasi itu disampaikan Kepala BPOM Inhil, Ayi Mahfud Sidiq karena melihat antusias masyarakat dalam penggunaan cairan pembersih tangan atau yang sering disebut dengan hand sanitizer untuk mencegah penularan virus Covid-19 (Corona).
"Apabila hand sanitizer telah digunakan 4-5 kali berturut-turut maka tangan harus dicuci menggunakan air mengalir dan sabun. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan residu kuman yang sudah mati akan tetapi masih menempel di tangan," jelas Ayi.
Ia juga mengatakan penggunaan hand sanitizer hanya dalam kondisi jauh dari tempat cuci tangan atau berada dalam situasi atau lingkungan yang sulit air bersih.
"Gunakan hand sanitizer ketika kondisi jauh dan dalam situasi kesulitan air bersih, apabila dalam kondisi sebaliknya maka sangat dianjurkan untuk cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, itu lebih baik," tuturnya.
Selain itu menurut Ayi, hand sanitizer tidak berbahaya apabila digunakan sesuai dengan cara pemakaian dan tidak berlebihan dalam penggunaannya.
"Kandungan alkohol pada hand sanitizer adalah 60-80%, sehingga tangan dapat menjadi kering dan kasar setelah menggunakan hand sanitizer. Pada beberapa orang yang memiliki kulit sensitif, Hand Sanitizer dapat mengiritasi kulit," sebut Ayi.
Hand sanitizer pada penggunaannya membunuh langsung kuman atau virus di tangan, namun tidak efektif ketika tangan tampak kotor.
"Jika tangan dalam kondisi tampak kotor, seperti selesai bercocok tanam, lebih disarankan untuk menggunakan sabun cuci tangan agar lebih efektif," tukasnya.