INDRAGIRIPOS.COM - Para peneliti terus berupaya untuk menemukan vaksin untuk memerangi virus corona (COVID-19) yang telah menjangkiti hampir seluruh warga di dunia. Hingga saat ini belasan perusahaan telah dan akan memasuki tahap terkhir pengujian vaksin ini, yaitu tes kepada manusia.
Dilansir dari NYTimes, sebuah perusahaan bioteknologi asal Maryland, Amerika Serikat, Novavax mengklaim telah menemukan vaksin yang telah merangsang respon kekebalan yang kuat melalui penelitian di laboratorium dan tes kepada hewan.
"Result, menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus corona. Vaksin ini disebut NVX-CoV2373. Dan ini akan memulai uji cobanya di Australia kepada manusia pada Mei," tulis NY Times, dikutip Sabtu (11/4/2020).
Jika berhasil maka vaksin ini setidaknya akan mulai membanjiri pasar tahun depan.
Novavax bukan perusahaan pertama yang menyebut akan melakukan tes vaksin kepada manusia. Perusahaan biotek Moderna yang masih berasal dari negara yang sama telah melakukan uji klinis sejak 15 Maret 2020.
Perusahaan asal Pennsylvania Inovio Pharmaceuticals telah melakukan percobaan kepada manusia awal pekan ini. Sementara itu Johnson & Johnson akan memulai uji klinisnya pada September nanti, dengan nilai US$ 500 juta bersama Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS.
Peneliti di University of Pittsburgh dan Baylor College of Medicine juga tengah menunggu izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration/FDA) untuk melakukan tes ke manusia.
Sementara Rusia, Presiden Vladimir Putin sudah mengumumkan akan memasukkan vaksin ke 300 sukarelawan Juni nanti.
Meski begitu, hingga saat ini masih belum ada vaksin atau pengobatan yang terbukti dapat memerangi Covid-19. Vaksin akan menjadi cara terbaik untuk menghentikan penyebaran corona lebih lanjut karena meningkatkan pertahanan alami sistem kekebalan tubuh.
"Kita semua berusaha melakukan sesuatu, yang hampir tidak ada presedennya, yaitu mempercepat vaksin di tengah pandemi," kata Dr. Peter Hotez, yang merupakan co-direktur Pusat Vaksin Rumah Sakit Anak Texas untuk Pengembangan Vaksin di Baylor College of Medicine. (cnbcindonesia)