INDRAGIRIPOS.COM - Memeriksakan diri untuk ketahui gejala Covid-19 atau terkinformasi seorang Balita umur 1,5 tahun malah tewas. Penyebabnya adalah alat Swab patah dan masuk ke rongga hidung.
Bocah yang namanya sengaja disembunyikan ini, tewas usai ikut tes Covid-19 di Rumah Sakit Umum Shaqra, dikutip dari media setempat Al Arabiya pada Selasa 14 Juli 2020.
Orang tua dari Bita malang ini sengaja membawa anaknya itu ke Rumah Sakit setempat karena mengalami gejala panas demam tinggi yang mendadak.
Lantaran ada gejala demam yang tinggi sesuai dengan prosedurnya protokol kesehatan Covid-19 balita ini diperiksa apakah ada virus atau tidak.
Namun saat proses pengecekan Covid-19, alat tes swab justru patah di dalam hidung korban.
Dokter yang menanganinya pun langsung mencoba memberikan anastesi ke korban guna mengeluarkan patahan terebut.
Sayangnya, anak laki-laki itu ditinggalkan begitu saja oleh tim medis tanpa penanganan lanjutan.
Korban yang masih di bawah umur pun kehilangan kesadaran lantaran kesulitan bernapas.
Sang bocah pun meninggal dunia 24 jam setelah masuk ke rumah sakit.
Kematian sang anak pun begitu diseali oleh paman sekaligus kuasa hukum korban.
"Anak itu tak punya penyakit kronis. Pada Jumat sore badannya panas lalu dibawa ke rumah sakit oleh ibunya. Meski cuma panas, dia tetap diminta ikut tes swab," ucap sang paman.
Sang paman menyebut, keponakannya kesulitan bernapas lantaran saluran udara di paru-parunya tertutup.
"Ketika kami minta agar korban dipindah ke rumah sakit lain, kami harus duduk menunggu ambulans yang tak kunjung datang. Ketika zuhur, korban tak pula dipindahkan, dan justru meninggal dunia," jelasnya.
Dikutip dari Gulf News, ayah korban, Abdullah Al Joufan awalnya menolak upaya anastesi yang dilakukan oknum dokter tersebut. Ia bahkan meminta agar putranya ditangani dokter spesialis.
"Tapi, petugas rumah sakit mengatakan dokter spesialis sedang absen," ucap Abdullah.***