INHU - Ketua LSM Ber-Nas Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau mengatakan jangan hanya menyalahkan pemilik Ram yang membeli Tandan Buah Sawit (TBS) Petani saja karena diduga keras PKS ( Pabrik Kelapa Sawit ) di duga ikut bekerja sama dengan pemilik DO yang menurunkan harga TBS para petani menetapkan harga secara sepihak.
Seharusnya pemilik DO dan PKS tidak buang badan dengan mengatakan kalau mengenai penurunan Harga TBS beberapa waktu yang lalu tidak punya keterlibatan dalam prktek kejahatan yang merugikan petani.
Hatta Munir minta Pemkab Inhu tidak 'mengkambing hitamkan' pemilik Ram atau pemilik DO saja, sebaiknya tim bekerja secara transparan, sebut saja yang terlibat siapa saja yang menurunkan harga TBS secara sepihak.
" Agar tidak ada penilaian dan persangkaan petani yang negatif kepada Pemkab Inhu tentang keberadaan PKS yang broperasi dimana ada PKS tidak memenuhi kretiria dlm pembangunan PKS, yang selama ini di legalkan," ujarnya.
Pemkab Inhu dilanjutkan, jangan semata-mata membela PKS saja, juga harus memperhatikan nasib petani yang di zholimi oleh mavia-mavia atau Pemilik DO TBS , karena ada Big Bos atau si Raja DO di Kabupaten Inhu yang hampir seluruh PKS di Kabupaten Inhu dikuasai. (Jhs)