Malaria merupakan infeksi menular yang menyebar melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang menggigit manusia membawa parasit Plasmodium.
Peringatan Hari Malaria Sedunia jatuh pada Rabu (25/4/2023) lalu. Malaria masih menjadi penyakit yang seringkali ditemui di Indonesia.
Begitupun di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Terkait hal itu Dinas Kesehatan Inhil mengimbau masyarakat untuk mengenal gejala dan cara pencegahannya.
Kepala Dinas kesehatan Inhil melalui kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit, Devi Natalia, SKM, MH menjelaskan Secara spesifik, penyakit malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk anopheles betina yang terinfeksi oleh parasit tersebut.
"Gejala malaria mulai muncul setidaknya dalam kurun waktu 10 hingga 15 hari setelah tergigit nyamuk Anopheles ataupun terpapar. adapun gejala malaria adalah Demam, Menggigil, Sakit kepala, Berkeringat banyak, Lemas, Pegal linu, Gejala anemia atau kurang darah, Mual atau muntah," jelas Devi Natalia, Jumat (28/04/2023).
Devi Natalia menyebut apabila merasakan gejala-gejala tersebut, segera pergi ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan.
Selanjutnya, kata Devi malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles, oleh karena itu pencegahannya adalah dengan merubah pola perilaku manusia agar nyamuk tidak muncul.
"Ada beberapa tips untuk mencegah penyebaran penyakit malaria yaitu gunakan kelambu ketika tidur, memakai pakaian serba panjang seperti celana dan lengan panjang selama beraktivitas, hindari meletakkan pakaian basah di dalam rumah karena dapat menjadi tempat persembunyian nyamuk, gunakan lotion anti nyamuk yang mengandung DEET (diethyltoluamide), Pasang obat nyamuk dan rutin menyemprot obat nyamuk terutama di sore dan malam hari, rutin melakukan penyemprotan dinding massal di daerah dengan tingkat malaria yang tinggi minimal sebulan sekali," pungkasnya.(adv)