Saat awak media lakukan kunjungan, temukan kejanggalan atas bangunan tersebut, dimana pondasi pada bagunan di duga tidak sesuai dengan spesivikasi, ketinggian pondasi hanya 60 cm (40 cm pondasi dasar dan 20 cm pondasi cor selup) salain itu jarak cincin besi mencapai 20 - 23 cm tidak sesuai standar hal ini diakui oleh kepala tukang.
Atas dasar tersebut media ini lakukan konfirmasi pada Titin sulastri, Kepala sekolah (Kepsek) SMP S Citra Insani, adanya dugaan pembangunan sekolah tersebut yang tidak sesuai dengan spesivikasi.
Saat dikonfirmasi Kepsek dengan tegas menjawab bangunan tersebut sudah sesuai dengan teknisnya jadi kalau ada yang tidak sesuai atau kurang pas nanti saya konsultasikan dulu dengan pengawas/konsultannya," kata titin.
Atas jawaban dari kepsek yang tidak sesuai dengan kenyataannya disimpulkan bahwa pengawasan terhadap pembangunan di SMP Citra Insani sangat lemah.
Seharusnya konsultan lebih teliti dalam mengawasi pembangunan tersebut, bukan sebaliknya, apa lagi terkesan ditutup-tutupi hal ini terjadi hampir setiap sekolah yang mendapatkan bantuan pembangunan gedung yang menggunakan DAK.
Atas prihal tersebut awak media beserta tim meminta Kepada Pemerintah pusat, Pemkab Tuba, melalui Dinas Pendidikan, Inspektorat, dan APH (aparat penegak hukum), agar dapat memberi perhatian khusus dalam pengawasan atas pembangunan sekolah yang menggunakan anggaran DAK 2023, agar dapat mencegah terjadinya kerugian Negara.
Tim
