Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir menggelar meperkenalkan aplikasi pencatatan dan pelaporan DBD dengan mengunakan Aplikasi Sistem Surveilans Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit (Silantor).
Aplikasi itu diperkenalkan dal pertemuan Tatalaksana Demam Berdarah Dengue (DBD) bagi seluruh petugas Puskesmas se-Kabupaten Indragiri Hilir, Senin (10/7/2023).
Bertempat di Hotel Harmoni, Tembilahan, kegiatan tersebut dibuka langsung Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, Rahmi Indrasuri, SKM, M.KL.
Ketua Panitia Pertemuan Tatalaksana Demam Berdarah Dengue, Fahrul Rizal, SKM dalam laporannya menjelaskan kegiatan Tatalaksana Demam Berdarah Dengue bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelola program DBD terhadap Tatalaksana DBD.
"Kita menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau dan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir yang berkompeten di bidangnya," jelas Fahrul.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, Rahmi Indrasuri dalam sambutannya menjelaskan penyakit DBD merupakan penyakit yang menjadi permasalahan masyarakat dan menjadi endemis di hampir seluruh kota di Indonesia.
Di Kabupaten Indragiri Hilir pada tahun 2021 terdata terjadi sebanyak 63 kasus positif, di tahun 2022 terdata sebanyak 86 kasus dan meninggal 1 orang. Sementara di tahun 2023 sampai dengan bulan Mei terdata 31 kasus positif.
"Perlu dilakukan upaya pengendalian DBD dengan memutus mata rantai penularan melalui gerakan pemberantasan sarang nyamuk DBD, Abatisasi, Penyuluhan, penyelidikan epidemiologi dan foggng," jelas Rahmi.(adv)