BANDAR LAMPUNG-Salah satu siswa kelas 1 jurusan TKR 1 berinisial DA Hampir Putus sekolah diduga ada penekanan biaya oleh pihak SMK Swasta BLK yang beralamat di kelurahan way dadi kecamatan Sukarame bandar Lampung. DA adalah salah satu korban, tekanan yang dirasakan siswa bukan secara langsung, tetapi dengan cara sindiran di saat-saat tertentu pada jam sekolah. Karna sindiran dilakukan pihak sekolah berulang- ulang, sehingga mempengaruhi pisikologi para siswa. Sehingga menimbulkan trauma bagi siswa sehingga menyebabkan semangat belajar siswa jadi berkurang.
Menurut keterangan wali siswa Dahlia yang beralamat Desa Sabah Balau kecamatan Tanjung bintang Lampung Selatan kepada media ini menjelaskan supaya meminta pihak yayasan bisa memberi kebijakan prihal rincian biaya daftar ulang dan SPP kerena pihak nya keluarga tidak mampu.
"Saya sebagai orang tua,bukan gak kasian sama anak namun memang keadaan saya tidak memungkinkan untuk membayar,sedangkan oleh pihak sekolah disuruh harus di lunaskan untuk pembayaran daftar ulang dan SPP terpaksa anak saya gak sekolah lagi".ucap Dahlia wali siswa sampai meneteskan air mata.
Masih kata Dahlia bahwa anak nya menunggak biaya sekolah yang di bebankan senilai Rp 5.000.000 dengan rincian daftar ulang Rp 3600.000 dan sisa nya SPP yang per bulan nya Rp 300.000." Ujar Dahlia.
Di tempat terpisah kepala yayasan SMK Swasta (BLK) "Triono" yang ditemui awak media dikediamannya, tidak mengetahui hal penunggakan biaya daftar ulang dan SPP atas nama siswa DA karena pihak nya belum mendapatkan laporan dari kepala sekolah atau pun wali kelas.
"Ya sebelumnya saya baru mengetahui ini mas ada siswa yang berhenti karena biaya,karena belum ada tembusan ke saya dari kepala sekolah atau pun dari wali siswa atas nama DA, kemungkinan hari Senin suruh menghadap saja ke saya mas." Ucap Triono.
Lanjut Triono ada pun dari hal biaya daftar ulang dan SPP membenarkan bahwa sudah menjadi aturan SMK Swasta BLK yayasan nya untuk membayar daftar ulang dan SPP namun dari pada hal itu pihak sekolah SMK Swasta (BLK) tidak ada penekanan terhadap siswa.
"Iya itu kan sebetulnya kalau di pikir sudah jadi ketentuan aturan di sekolah yayasan mas,apa lagi ini yayasan bukan negeri yang negeri saja banyak, ini masih enak cuma 300 ribu per bulan nya untuk SPP kalau di sekolah negeri ada yang lebih dari ini,kalau di bilang kami menekan pihak siswa untuk pembayaran saya pribadi sebagai kepala yayasan SMK Swasta BLK gak pernah menerapkan hal itu mas,tapi maksud saya wali siswa nya datang dan menghadap ke sekolah." Tutup Triono.
BBS:Habibi.
(Mat)