-->

Dampak Jangka Panjang Bagi Anak yang Terkena Stunting

Publish: Redaksi ----

Stunting adalah kondisi serius yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan, yang mencakup masa prenatal hingga ulang tahun kedua anak. (20/08/2024) 

Dampak stunting pada balita dan bayi sangat serius dan dapat berpengaruh jangka panjang pada kesehatan fisik dan kognitif mereka. Stunting ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dari standar usia karena kekurangan nutrisi yang berkepanjangan. Di Indonesia, prevalensi stunting masih menjadi perhatian utama, dengan angka mencapai 21,6% pada tahun 2022.

 Dampak jangka pendek dari stunting meliputi peningkatan risiko penyakit fatal dan angka kematian anak, karena pertumbuhan yang terhambat berkaitan dengan kerentanan yang lebih tinggi terhadap infeksi seperti pneumonia dan diare. Selain itu, stunting juga berdampak pada kemampuan kognitif anak, dengan penurunan performa dalam fokus dan memori belajar, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi prestasi belajar mereka. 

Dampak jangka panjangnya termasuk risiko lebih tinggi terhadap penyakit kronis di masa dewasa, seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, dan kanker. Oleh karena itu, upaya edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat sangat penting untuk mencegah dan mengatasi stunting. 

Intervensi nutrisi yang tepat, pemeriksaan kesehatan rutin, vaksinasi, dan peningkatan akses terhadap layanan kesehatan merupakan langkah-langkah kunci dalam mengurangi prevalensi stunting. 

Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir telah mengambil langkah proaktif dalam memberikan informasi dan layanan kepada masyarakat untuk mengatasi masalah ini, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak di kabupaten tersebut.(Adv) 

Share:
Komentar

Berita Terkini