BANDAR LAMPUNG,-Komisi Pemilihan umum (KPU) Provinsi Lampung menggelar debat ketiga debat terakhir pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi yang berlangsung di Hotel Novetel, Jl. Gatot Subroto, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandarlampung, Pada Selasa (19/11/24).
Yang di hadiri oleh para pendukung Cagub dan Cawagub Lampung Pendukung Paslon No Urut 1 dan pendukung Paslon No Urut 2
Para penelisnya Prof. Dr. Agus Fahrudin, MPd; Dr. Kosi Harus, MARS; Dr. Eng. Mustarakh Gelfi, ST, MSc; Dr. Ir. Erwanto, MSi; Dr. Drs. Achmad Moelyono, MH; Rendi Nainli Steivi Umboh, SSi, SH, MSc; serta Dion Afwa, ST, MT, PhD.
Ketua Devisi Sosialisasi Pendidikan dan Partisipasi Masyarakar (Parmas) KPU Lampung Dedi Fernando mengharapkan masyarakat Lampung menyimak materi debat, visi dan misi para cakada periode 2024-2029 sebagai pertimbangan untuk menjatuhkan pilihannya. Dia juga berharap debat pamungkas ini berjalan kondusif."Harapnya.
ARINAL-SUTONO,Paslon Nomor 1 Arinal-Sutono (Ardjuno) menyatakan akan mengutamakan pendidikan gratis untuk anak-anak kurang mampu di wilayah-wilayah pedesaan yang belum terjangkau,
"Jika terpilih kembali, kita mengharapkan solusinya kedepan pembiayaan yang nantinya bisa memberikan kesempatan kepada siswa agar berkembang pendidikannya dan tidak membebani orang tuanya," Ungkapnya.
"Kami menginginkan pendidikan yang berkualitas,termasuk perhatian pada pendidikan kejuruan yang memiliki potensi,dan sangat penting dalam bidang usaha nantinya." Jelasnya.
MIRZA-JIHAN,Sementara paslon nomor urut 2 Rahmat Mirzani Djausal dan dr Jihan Nurlela.mengatakan, kita paham bagaimana masih banyak anak- anak yang kurang mampu tidak dapat melanjutkan sekolah.
"Kami berkomitmen,anak-anak yang ingin melanjutkan dari SMP ke tingkat SLTA akan kita permudah,tapi kita paham di provinsi Lampung pemerataan pendidikan masih kurang," ucapnya.
Mirza mengungkapkan fasilitas pendidikan ada 1.400 SMP dan 1.006 SMA. Dari angka tersebut, kita bisa pastikan lulusan SMP ada yang tidak melanjutkan SMA. Pemerintah sebelumnya tidak menyediakan SMA.
"Fokus kami kedepannya akan membangun 400 SMA di pelosok-pelosok daerah sekolah lanjutan bagi lulusan SMP, dan akses pendidikan ini bisa murah,dan tidak ada lagi uang komite yang mahal, termasuk biaya sekolah," Paparnya.
Mirza-Jihan berjanji akan transparan tata kelola sekolah juga guru-guru harus diberikan motivasi dengan insentif yang besar bagi guru-guru yang mengajar di daerah terpencil."Tutupnya. (Rendy).