LAMPUNG SELATAN – Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Polres Lamsel menunjukkan respons cepat dalam menangani banjir yang terjadi di depan Rumah Sakit Rehabilitasi BNN, Kalianda, pada Senin, 21 April 2025.
Banjir yang menggenangi ruas jalan tersebut disebabkan oleh penyumbatan drainase akibat pertumbuhan liar tanaman kangkung serta akumulasi sampah yang menghalangi aliran air. Curah hujan tinggi yang terjadi sejak dini hari memperburuk situasi dan menyebabkan genangan di beberapa titik strategis di Kota Kalianda.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lamsel, Yudhi, menyampaikan bahwa pihaknya langsung menerjunkan tim gabungan untuk melakukan pembersihan. “Kami melakukan pengangkatan tumbuhan kangkung liar dan sampah, serta menebang pohon-pohon yang berisiko tumbang di sepanjang jalur tersebut,” ujarnya saat diwawancarai di lokasi.
Penanganan dilakukan dengan melibatkan tim dari Dinas Kebersihan, alat berat, serta empat unit dumptruck yang dikerahkan untuk mengangkut material pembersihan. Selain itu, pihak Polres Lamsel juga turut menangani tumpukan sampah yg menyumbat saluran drainase serta mendampingi proses penanganan guna memastikan kelancaran arus lalu lintas dan keamanan di sekitar lokasi.
Kapolres Lamsel AKBP Yusriandi Yusrin, Kadis LHD Yudi Irza, serta Kabid Persampahan dan Limbah B3, Yulian, kabid bina marga hasan meninjau langsung lokasi banjir. Kehadiran mereka menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menanggapi kondisi darurat dan meminimalisir dampak yang lebih besar bagi masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, DLH Lamsel juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Butuh partisipasi aktif dari masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Jika saluran air bersih dari sampah, maka risiko banjir bisa ditekan,” tegas Yudhi.
Langkah cepat ini mendapat apresiasi dari sebagian warga sekitar, meskipun beberapa masih berharap agar penanganan banjir dan pengelolaan sampah dapat dilakukan secara lebih konsisten dan preventif, bukan hanya saat kondisi sudah darurat.
Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat kepolisian, dan dukungan warga, diharapkan Kota Kalianda ke depan bisa lebih siap menghadapi musim penghujan dan mengurangi potensi bencana akibat kurangnya kesadaran menjaga kebersihan dan pengelolaan lingkungan sekitar. (uyung)